Rabu, 13 Januari 2010

sosiologi pendidikan

A. Proses Sosial
1. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Dalam kehidupan sehari hari, setiap individu tak lepas dari pengaruh individu yang lain. Manusia tak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari makhluk lain yang disebut dengan adanya saling ketergantungan. Manusia dikatakan sebagai makhluk social karena pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan ( interaksi ) dengan orang lain. Meskipun manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan hidupnya, namun potensi yang ada pada diri manusia itu hanya mungkin berkembang apabila ia hidup dan belajar di tengah-tebgah manusia.
Menurut Mead (1972 ), setiap individu harus mempelajari peranan peranan yang ada dalam masyarakat karena melalui penguasaan peranan yang ada dalam masyarakat ini seseorang dapat beriteraksi dengan orang lain. Manusia dituntut untuk melakukan sosialisasi yaitu suatu proses dimana seseorang belajar untuk mengetahui peranan yang harus di jalankannya serta peranan yang harus dilakukan orang lain. Proses sosialisasi ini bisa dikatakan sebagai sarana bagi individu untuk pengembangan interaksi dengan individu yang lain, karena sosialisasi ini berawal dengan interaksi seorang individu terbatas hanya dengan sejumlah kecil individu yang laindan pada tahap akhir sosialisasi individu akan mampu mengambil peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yang mana akhirnya individu tersebut telah mampu berinteraksi dalam masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena ;
1. Manusia mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
2. Potensi manusia akan berkembang apabila ia hidup di tengah-tengah manusia.
3. Manusia tunduk dan patuh pada aturan dan norma sosial.
4. Manusia mengharapkan penilaian dari orang lain atas prilakunya

2. Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok dan antara individu dengan kelompok.
Interaksi social dapat disebut dengan proses social yang merupakan syarat utama terjadinya aktifitas social. Interaksi social merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua manusia bertemu, interaksi social dimulai pada saat itu, mereka saling berjabat tangan, menegur, berbicara atau mungkin berkelahi, aktivitas seperti itu merupakan bentuk-bentuk interaksi social.
Interaksi social antara kelompok kelompok manusia terjadi pula dalam masyarakat, contohnya; dalam sebuah lokal ada seorang guru menghadapi murid-muridnya yang merupakan suatu kelompok manusia didalam kelas. Dalam interaksi social tersebut pada taraf pertama akan tampak bahwa guru mencoba untuk menguasai kelasnya supaya interaksi social berlangsung seimbang, dimana terjadi saling pengaruh mempengaruhi antara kedua belah pihak. Interaksi social, dengan demikian hanya berlangsung antara pihak pihakapabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak. Apabila seseorang memukul kursi misalnya, tidak akan terjadi suatu interaksi social karena kursi tidak akan beraksi dan mempengaruhi orang yang telah memukulnya.

3. Syarat-syarat terjadinya interaksi social.
Suatu interaksi social tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu;
1. Adanya kontak social
2. Adanya komunikasi
Secara fisik kontak baru akan terjadi apabila terjadi hubungan badaniah, oleh karena itu orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, seperti misalnya, dengan cara berbicara dengan pihak lain tersebut. Apabila dengan perkembangan teknologi dewasa ini, orang-orang dapat berhubungan satu dengan yang lainnya melalui teknologi dewasa ini, orang-orang dapat berhubungan satu dengan yang lainnya melalui telepon, telegrap, radio, surat, dan seterusnya, yang tidak memerlukan suatu hubungan badaniah.
Kontak Sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk;
1. antara orang perorangan, misalnya apabila anak kecil mempelajari kebiasaan kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi
2. antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya, misalnya apabila seseorang merasakan bahwa tindakan tindakan berlawanan dengan norma norma masyarakat.
3. antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lainnya. Misalnya, dua partai poliyik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga dalam pemilihan umum.

Terjadinya suatu kontak tidaklah semata mata tergantung dari tindakan, akan tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Seseorang dapat saja bersalaman dengan sebuah patung tanpa menghasilkan suatu kontak. Kontak social tersebut dapat bersifat positif atau negative. Yang bersifat positif mengarah pada suatu kerjasama, sedangkan yang bersifat negative mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan interksi social.
Suatu kontak dapat berupa primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum dan seterusnya. Sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara. Misalnya A berkata kepada B, bahwa C mengagumi permainannya sebagai pemegang peranan utama salah satu sandiwara. A sama sekali tidak bertemu C, akan tetapi telah terjadi kontak antara mereka, oleh karena masing masing mamberi tanggapan walaupun dengan perantaraan B.





Daftar Pustaka;
1. Soekanto, Soerjono. 1998. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Raf Grafindo Persada.
2. Setiadi, Elly. M. dkk 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Bandung : Kencana
3. www.google.com//manusia sebagai makhluk social//.